WISUDAWATI |
SOEDARSONOFAMS
– Untuk masuk sebuah perguruan tinggi itu adalah semacam ujian saringan
apalagi untuk masuk salah satu PTN. Karena antara peminat dengan daya tampung
atau tempat kuliah tidak seimbang sama sekali. Peminat berjibun yang bisa
ditampung amat sedikit. Melalui tes yang mana UMPTN, SMPTN, SIMAK apapun
namanya itu adalah untuk menyeleksi para calon mahasiswa. Persaingannya sangat
ketat, katakan saja jika suatu PTN hanya menerima 500 mahasiswa baru, sedang
peserta tes masuk ada 400 ribu. Satu mahasiswa baru harus bersaing atau telah
memenangkan seleksi terhadap 800 peserta tes seleksi masuk PTN. Berarti
mahasiswa baru boleh dikatakan orang-orang yang terpilih atau manusia pilihan.
Masuk perguruan tinggi atau menjadi mahasiswa adalah
suasana atau situasi yang berbeda dengan ketika masih belajar di SMA/SLTA.
Apakah kampus itu lalu apa saja yang dilakukan dan bagaimana cara-cara belajar
di kampus, mahasiswa baru akan dibimbing oleh seniornya dengan sebutan
OSPEK/MOS apapun itu tujuannya untuk mempekernalkan cara dan tempat belajar
yang berbeda dengan tempat menimba ilmu di tempat sebelumnya. Banyak bidang
ilmu yang harus dipelajari dari semester I, banyak buku yang harus di baca
banyak tugas yang harus di selesaikan. Hingga semester paling akhir, waktu yang
cukup panjang dan cukup energi untuk menyelesaikan kuliah hingga disebut
seorang sarjana.
Tanda bahwa seseorang sudah sarjana adalah setelah
mengikuti proses pelantikan mahasiswa yang telah menempuh masa belajar pada
suatu universitas. Umumnya prosesi wisuda diawali dengan masuknya rektor dan
para pembantu rektor dengan dekan-dekannya guna mewisuda para calon
wisudawan/wisudawati. Setelah acara selesai para wisudawan bersama orangtua,
saudara, teman, suami/isteri atau dengan pasangannya melakukan foto bersama.
Senang, haru dan bangga rasa yang nampak pada raut wajah wisudawan dan
keluarganya. Setelah perjuangan mereka akhirnya membuahkan hasil, sebagai
seorang sarjana yang diimpikan atau diinginkan.
MEMAKNAI WISUDA
Bagi orangtua atau bahkan sebagian besar orangtua
wisuda adalah sesuatu yang sangat diimpikan. Setelah beberapa lama kerja keras
dan doa mengiringi ketika anaknya masa kuliah, akhirnya mimpinya menjadikan
nyata, saat orangtua menyaksikan Prosesi Wisuda Sarjana anaknya. Haru, bangga
disertai linangan air mata. Betapa anaknya yang dulu ketika masih kecil susah
untuk di suruh belajar, ketika SMP masih suka bolos dan ketika SMA waktunya
terbuang seakan sia-sia, ternyata sekarang anaknya sudah menjadi Sarjana.
Syukur di panjatkannya kepada yang Maha Esa. Di sisi lain ada orangtua yang
sangat menginginkan anaknya menjadi Sarjana tapi ketika kuliah harus berhenti
ditengah jalan karena berbagai hal dan alasan. Hal yang sangat tidak diinginkan
apalagi kesemuanya sebab diluar kehendaknya.
Adalah orangtua yang merasa sangat bahagia karena
bisa melihat dan mendampingi semua putra-putri di Wisuda yang jumlahnya 9
orang. Kebahagiannya selalu terlihat ketika cucuran air matanya berlinang haru,
rasa syukur serta rasa tidak percaya betapa perjuangannya untuk membesarkan kesemua
anaknya bisa mencapai pendidikan tinggi. Sangat lirih dia berkata “bahwa Tuhan
Telah menggariskan ini semua”.
Apa makna bagi seorang Bude(cara memanggil keponakan
terhadap kakak perempuan orangtua kita) ....ketika masih hidup Bude selalu
mengikuti dan ikut menyaksikan keponakan di Wisuda raut bahagia tampak tak
dapat disembunyikan ketika anak dari adiknya yang banyak itu di Wisuda.
Dimanapun anak adiknya lulus dan di wisuda selalu ikut mendampingi dan
menyaksikan. Saya hanya menebak-nebak apa yang dirasakan dalam hatinya yang
sebenarnya, tapi apapun alasannya semua keponakannya merasa sangat hormat
karena doa dan motivasinya. Biarkan Bude memaknainya sendiri tentang Wisuda
Sarjana.
Dari kesekian banyak keponakan Bude tentu sangat
berbeda-beda memberi arti dan makna daripada WISUDA, karena keponakan-keponakan
tersebut sudah ada yang pernah mendampingi anaknya wisuda, ada yang baru
sebagian dari anaknya yang di Wisuda ada yang dari kesemua anaknya di Wisuda
ada yang belum pernah mendampingi anaknya di WISUDA dan bahkan mungkin selama
hidupnya tidak akan pernah merasakan bahagianya seperti ketika seseorang
menyaksikan dan mendampingi anaknya di Wisuda jadi sarjana. (Ikhlaslah ketika
semua itu adalah kehendak YME)
Jika mengingat sambutan Rektor UI ketika acara
sidang senat terbuka WISUDA SARJANA tahun ajaran 2014/2015 singkatnya adalah
Wisudawan atau sarjana adalah sebagian kelompok kecil rakyat Indonesia yang
mempunyai keunggulan Intelektual. Tapi harus diingat bahwa untuk meneruskan
karir dan berjuang untuk meraih cita-cita selanjutnya di dalam masyarakat tidak
cukup berbekal kecerdasan Intelektual yang di dapat dari bangku kuliah. Tapi
ada kecerdasan lain yang sangat penting yang perlu dimiliki oleh para wisudawan
yaitu kecerdasan Emosional dan kecerdasann Sosial. Ketiga kecerdasan tersebut
harus di miliki dan saling melengkapi. Ketika berilmu tinggi tetapi kurang bisa
mensosialisasikan ilmunya, kurang bermanfaatlah ilmunya bagi diri dan
sekitarnya.Makna Wisuda bagi lulusan sarjana paling tidak
seperti pesan Rektornya jadilah manusia yang berguna bagi nusa dan bangsa.
Sekilas foto-foto yang bisa di dapatkan ketika
WISUDA SARJANA UI tahun ajaran 2014/2015
JUAL BUNGA SAAT WISUDA |
SARJANA ADALAH MASA DEPAN INDONESIA |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar