PERAYAAN SATU SURO DI KECAMATAN DONGKO TRENGGALEK

SOEDARSONOFAMS - Tanggal 1 Muharram sebagai hari permulaan tahun Islam atau tahun baru Islam. Peristiwa yang terjadi pada saat itu adalah hijriyahnya Nabi Muhammad dari Makkah menuju Madinah yang masuk dalam catatan sejarah Islam yang diperingati sebagai Tahun Baru Islam. Sebagai hari besar Islam ,pemerintah menetapkan bahwa tanggal 1 Muharram sebagai hari libur Nasional.


Dalam menyambut Tahun baru Islam, umat Islam merefleksikan dan mengaktualisasikan nilai-nilai  yang terkandung dalam perjalanan hijrah nabi secara kontekstual. Hijrah dari nilai-nilai yang buruk menuju ke pencapaian nilai yang lebih baik. Lebih banyak berbuat baik, lebih banyak beramal dan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Tanpa melupakan nilai dan makna tanggal 1 Muharam umat Islam di Indonesia mempunyai berbagai cara memperingati dan menyambut tanggal 1 Muharam. Ada yang melakukan doa penutup akhir Tahun dan kemudian doa pembukaan awal Tahun. Di Jogyakarta penyambutan atau perayaan satu Muharram 1437 dengan menggelar serangkaian acara dan salah satunya adalah shalat istiqo untuk meminta hujan.

BUBUR SESUAI JUMLAH BATIH
Lain halnya dengan di Kecamatan Dongko 1 Muharram yang bersamaan dengan tgl 1 Suro. Dirayakan dengan serangkaian acara yang cukup meriah. Ada sumber yang mengatakan salah acara yang biasa dilakukan oleh para penduduk Desa Dongko ini disebut “Ngitung Batih”. Ngitung batih artinya menghitung jumlah anggota keluarga dari anak, menantu, cucut dan seterusnya. Yang setelah dihitung dengan benar tanpa ada yang terlewat dan diketahui jumlahnya. Kemudian jumlah anggota tersebut dipakai sebagai hitungan jumlah membuat bubur. Berapa porsi atau piring bubur yang harus di siapkan.Dan tamu di undang dari tetangga sekitar untuk berdoa bersama sebagai rasa syukur kepada Tuhan yang telah memberikan semua kebaikan dan kemakmuran di Tahun lalu dan semoga di Tahun depan yang di mulai tanggal 1 Muharram akan lebih baik. 

KIRAB TUMPENG
Acara inti yang disebut dengan Ngitung Batih ada lagi serangkaian acara yang di gelar. Antara lain wayang kulit semalam suntuk yang digelar di malam menjelang tanggal 1 Muharram dan tanggal 1 Muharam yang lebih akrab warga desa Dongko dengan menyebut tanggal 1 Suro. Lumayan meriah ada kirab yang di mulai dari Lingkungan rumah Kang Akad menuju lapangan kecamatan
 Dongko menuju Lapangan Kecamatan Dongko. Kirab yang di hadiri seluruh para punggawa pemerintah Trenggalek dan masyarakat kecamatan Dongko cukup meriah dan menghibur serta memberikan nuansa lain tanpa mengesampingkan rasa syukur kepadaNYA. Kirab yang di awali dengan gerobak Tumpeng sebagai tanda kemakmuran diikuti dengan rombongan atau atraksi lainnya.



KIRAB PARA PUNGGAWA PEMERINTAHAN





                                                                                                                              

Tidak ada komentar:

Posting Komentar